Terlalu terik untuk menulis saat ini, tapi kadang jiwa tak mampu menunggu bergulirnya waktu.
Hari ke 72 dalam Kalender Gregorian.
Hari ini, terjadi 2 waktu yang menyebalkan.
Yang pertama adalah hari Senin dan yang kedua adalah tanggal 13. Sederhana saja, senin yang membuat hampir semuanya menyebalkan dan 13 yang memiliki nilai antik dibaliknya. Dan satu lagi, Maret. Entah kenapa bulan ini selalu membuat lelah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pertengkaran yang hadir di bulan Maret, perpisahan yang terjadi di bulan Maret, sampai beban yang meningkat di bulan Maret. Semoga di bulan Maret tahun ini tidak terjadi hal demikian, tapi Semoga hanyalah sebatas harapan.
Dunia juga punya kisah tentang 13 Maret, seperti Tsar Alexander II dari Rusia yang terbunuh di halaman Istananya sendiri.
Gempa di Turki Timur tahun 1992 yang menewaskan ratusan jiwa.
Pembantaian di Sekolah Dunblane, Skotlandia tahun 1996 dengan korban ratusan siswa SD dan seorang guru perempuan oleh Thomas Watt Hamilton yang akhirnya bunuh diri.
Tapi tenang, hari ku ini tidak se tragis kisah dunia. Ini sekedar dunia kecil yang penghuninya hanya diriku. Tidak ada korban jiwa disini, hatipun tetap sehat, mungkin fikiran yang hanya bisa tersurat
Sepeninggalan raja malam, putri tidur akan selalu tidur. Entah terbangun saat malam atau atas kehadiran raja.
Hari ini masih menyebalkan, tapi tak perlu hawatir. Aku sudah besar dan tau bagaimana berjuang. Berjuang dalam diam mungkin hanya klise, tapi fikiranku akan terus menganalisa, kerap kesetaran memang dibutuhkan namun sepemahaman jauh diatasnya. Apa kita setara dan sepaham?
Entah kenapa hari ini semua pemikiran itu meluap. Apa aku? Siapa aku? Berapa banyak aku? Bagaimana aku? Dimana aku?
Pertanyaan yang entah siapa yang dapat menjawabnya
Menunggu untuk pudar atau pergi untuk menghindar?
Hari tetaplah hari, bagian dalam minggu dan tahun. Seperti sedih yang hanya bagian dari hidup (selayak hati bagian dari tubuh).
Mereka ada sebagai perekat, mereka ada sebagai tongkat, mereka ada sebagai penentu hasrat.