Kamis, Desember 31, 2009

nyatanya SELINGKUH itu emg ga indah

sekilas ttg p'selingkuhan..
.
apa alesan org bwt selingkuh?
bosen, cari sensasi, ato emg penyakit..
ENDING p'selingkuhan ga ada yg HAPPY,,
entah aq, kmu, ato dy yg sakit,, yg psty salah stu ato tga"ny bakal sakit..
.
tpa d antara 3 tkoh itu, yg jd org k'3 pling ga enak..
dy hrus rela liat org yg dy syang b'mesraan m org lain,, ga ada tmpat bwt b'bagi cerita (sacara BACKSTREED),, sukur" klo dy yg d pilih, klo bkan gmn??,, pas udah ga sma dy lgi biasa-ny jd canggung,,
.
iia,,
ga usah naif, gw jga p'nah ngrasa-in jd k dua d antara-ny.. jd dah cukup..
stu aja jarang k'urus..

Kamis, Oktober 15, 2009

sosok sejati yang tak pernah mati

Chairil Anwar dilahirkan di Medan, 26 Julai 1922. Dia dibesarkan dalam keluarga yang cukup berantakan. Kedua ibu bapanya bercerai, dan ayahnya berkahwin lagi. Selepas perceraian itu, saat habis SMA, Chairil mengikut ibunya ke Jakarta.

Semasa kecil di Medan, Chairil sangat rapat dengan neneknya. Keakraban ini begitu memberi kesan kepada hidup Chairil. Dalam hidupnya yang amat jarang berduka, salah satu kepedihan terhebat adalah saat neneknya meninggal dunia. Chairil melukiskan kedukaan itu dalam sajak yang luar biasa pedih:

Bukan kematian benar yang menusuk kalbu/ Keridlaanmu menerima segala tiba/ Tak kutahu setinggi itu atas debu/ Dan duka maha tuan bertahta

Sesudah nenek, ibu adalah wanita kedua yang paling Chairil puja. Dia bahkan terbiasa membilang nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai tanda menyebelahi nasib si ibu. Dan di depan ibunya, Chairil acapkali kehilangan sisinya yang liar. Beberapa puisi Chairil juga menunjukkan kecintaannya pada ibunya.

Sejak kecil, semangat Chairil terkenal kedegilannya. Seorang teman dekatnya Sjamsul Ridwan, pernah membuat suatu tulisan tentang kehidupan Chairil Anwar ketika semasa kecil. Menurut dia, salah satu sifat Chairil pada masa kanak-kanaknya ialah pantang dikalahkan, baik pantang kalah dalam suatu persaingan, maupun dalam mendapatkan keinginan hatinya. Keinginan dan hasrat untuk mendapatkan itulah yang menyebabkan jiwanya selalu meluap-luap, menyala-nyala, boleh dikatakan tidak pernah diam.

Rakannya, Jassin pun punya kenangan tentang ini. “Kami pernah bermain bulu tangkis bersama, dan dia kalah. Tapi dia tak mengakui kekalahannya, dan mengajak bertanding terus. Akhirnya saya kalah. Semua itu kerana kami bertanding di depan para gadis.”

Wanita adalah dunia Chairil sesudah buku. Tercatat nama Ida, Sri Ayati, Gadis Rasyid, Mirat, dan Roosmeini sebagai gadis yang dikejar-kejar Chairil. Dan semua nama gadis itu bahkan masuk ke dalam puisi-puisi Chairil. Namun, kepada gadis Karawang, Hapsah, Chairil telah menikahinya.

Pernikahan itu tak berumur panjang. Disebabkan kesulitan ekonomi, dan gaya hidup Chairil yang tak berubah, Hapsah meminta cerai. Saat anaknya berumur 7 bulan, Chairil pun menjadi duda.

Tak lama setelah itu, pukul 15.15 WIB, 28 April 1949, Chairil meninggal dunia. Ada beberapa versi tentang sakitnya. Tapi yang pasti, TBC kronis dan sipilis.



Umur Chairil memang pendek, 27 tahun. Tapi kependekan itu meninggalkan banyak hal bagi perkembangan kesusasteraan Indonesia. Malah dia menjadi contoh terbaik, untuk sikap yang tidak bersungguh-sungguh di dalam menggeluti kesenian. Sikap inilah yang membuat anaknya, Evawani Chairil Anwar, seorang notaris di Bekasi, harus meminta maaf, saat mengenang kematian ayahnya, di tahun 1999, “Saya minta maaf, karena kini saya hidup di suatu dunia yang bertentangan dengan dunia Chairil Anwar.”

Selasa, Oktober 13, 2009

kunang-kunang

kau hidup layak kunang-kunang
biarkan aku menjadi malam
berbaur dengan serangga lain di siang hari
tapi di kala malam, hanya kau yang terang..
aku yang malam, terang bukan karna bintang. tapi karna cahayamu..
karna malam kau ada
karna gelap kau nyata
aku tak berharap kau jadi bintang
karna kau indah sebagai kunang-kunang...

Sabtu, September 26, 2009

FANA

kekosongan ruang hampa dalam jiwa tak bertepi
kegelapan akan kemunafikan
mengantarku dalam rawa tanpa dasar
hiruk pikuk dan sumpah serapah terdengar merdu bak tembang yang menuruni tangga bukit

perih..

perih dan sunyi menyatu dalam amarah
enyah saja perpecahan ini dengan kegelapan
peduli apa kau dgn isyarat yang kosong?!
pergi kau penat.
helaian nafas peri bergelayut pada dedaunan tak meragu katakutan
untuk apa terjerumus dlm hutan kelam?!
Pergi saja menuju kebisingan..
Atau aq hrus ttp tinggal dlm ke-fanaan....

-t.a-

Rabu, September 02, 2009

hanya ilalang

aq bkan jasmine rose ataupun tulip..
aq hanya setangkai ilalang yg mengelilingi bunga"..
bkan sbagai penyempurna, tp sbgai pelengkap..
menari b'iringan dng sepoi angin..
aq bkan bunga
dan taq b'harap menjadi bunga..

ada ilalang yg b'warn kuning, tp taq ada bunga yg b'warn hijau..
hijau qu menyatu dng warna plangi pda bunga..
bkan aq yg menyempurnakan bunga, tp bunga yg menyempurnakan qu..
bunga memang indah. tp bkan kah taq ada pdang bunga tanpa ilalang ?..

percikan embun bgitu bening menyentuh ilalang..
aq tak ingin menjadi bunga..
krna aq akan lebih b'harga sebagai ilalang... .