Senin, Februari 27, 2017

Mimpi

Selamat malam,

Selamat beristirahat dan selamat menuai mimpi indah.

Ngomong-ngomong soal mimpi, sama seperti orang kebanyakan, aku juga punya  banyak mimpi tapi hanya 1 yang akan aku bagi disini.

Sayangnya aku yakin kalau mimpiku tidak mungkin terwujud. Ketika yang kita ingin raih sudah dimiliki oleh orang lain dan tidaklah mungkin untuk menjadi milik kita. Ibarat organ tubuh yang telah dibagi2 oleh sang pencipta untuk makhluknya, kita tidak bisa mengambil organ manusia lain untuk melengkapi organ kita.

Bahagia semu atau sejati tak masalah bagiku. Yang terpenting kamulah alasan bahagia itu.

Rela. Mungkin itu kata yang pantas untuk semua ini. Bisa dinilai terlalu naif untuk bahagia semu. Lantas siapa yg menciptakan bahagia kita kalau bukan diri kita sendiri?
Kawan bahagia hanya sebagai pendamping, mungkin bisa terganti dan saling berselang

Tapi kamu?
Ketika pelangi yang membahagiakan setelah badai tidak lagi muncul, apa bisa diganti dengan ketenangan dalam pelukan yang hangat?
Tentu (tidak) bisa

Badai tetaplah badai. Jika pelangi hanya ada setelah badai, haruskah pilu dahulu untuk bahagia?
Tidakkah bisa bahagia selamanya?

Berlari mengejar mimpi? Untuk apa?
Bukankah mimpi ada saat fikiran dan hati kita tenang dalam lelap?
Kita hanya perlu yakini dan memantaskan diri untuk menyambut kedatangan sang mimpi

Aku hanya bersiap untuk kebahagiaan atas mimpi yg terwujud
*prepare*

Senin, Februari 20, 2017

Dear Pemilik Mimpi

Selamat malam wahai penjaga mimpi,
Dan selamat malam wahai pemilik mimpi,

Sebelum terlelap aku panjatkan doa
Doa untuk dirimu yang kian menua
Menua bukan bersamaku tapi dengannya
Dengannya yang membuatmu bahagia
Bahagia hingga seluruh dirimu merona

Aku bukan sendiri,
Aku hanya merutuki
Kala hati yang meringis sebanding dengan raga yang berpesta
Cerita sang mimpi selalu, membuatku ingin menangis gila
Atas keindahannya yang seluas fana
Adakah cinta masih bisa bercerita?

Seperti pintu yang tengah terbuka,
Sepoi angin mendorong raganya,
Akankah terlena oleh angin yang mendorong hasratnya?
Tapi aku bukan si pintu atau angin itu,
Aku gadis yang terpaku dibalik pintu
Menunggu pintu terbuka atau terkatup
Biarlah kehendak angin yang meraup

Ceroboh!
Umpat angin yang mendorong pintu terhalang kakiku
Ada tanganku untuk membuka pintu dan membuat angin masuk
Kaki yang terlalu besar membuat pintu terkatup separuh
Angin sepoi kuat mulai merajuk
Hampir lelah ia berusaha membuka pintu
Karena kaki besarku tidak hanya menghalang tapi menyakiti diriku

Bukan aku yang sendirian
Tapi aku yang membuat kesendirian

Bahagiamu adalah harapanku untuk mendampingimu
Bahagiaku adalah ada untuk mendampingimu

Cerita cinta yang hanya sesaat membuat pintu rapuh tetap kuat tanpa kita koyak

Selamat malam dan selamat bermimpi wahai pemilik mimpiku