TITRASI
REDOKS
Karena
prinsipnya adalah reaksi redoks, sehingga pastinya akan melibatkan senyawa
reduktor dan oksidator, karena titrasi redoks melibatkan reaksi oksidasi dan
reduksi antara titran dan analit. Jadi kalau titranya oksidator maka sampelnya reduktor,
dan begitu sebaliknya
Titik akhir titrasi dalam titrasi
redoks dapat dilakukan dengan cara membuat kurva titrasi anatara potensial
larutan dengan volume titran (potensiometri), atau dapat juga menggunakan
indicator.
Jadi,
Titrasi redoks adalah titrasi suatu
larutan standar oksidator dengan suatu reduktor atau sebaliknya, dasarnya
adalah reaksi oksidasi reduksi antara analit dengan titran.
Contoh penerpan titrasi yang menerapkan titrasi
redoks adalah Penentuan Kadar Vitamin C dengan titrasi Redoks secara Iodometri
Tujuan : untuk
mengetahui kadar dari tablet vit-C
Prinsip : dalam penetapan kadar Vit-C
menggunakan metode Titrimetri redoks secara iodimetri.
Prinsip Pengambilan data:
+
20 tablet vit. C
+
100 mL aquadest Iodium
+
25 mL H2SO4 2N
+
3 mL Ind. Kanji
Penetapan
Kadar
%
= V x N titran x ~sampel x br x 100%
N~ x Bu x ke
= 8,1 ml x 0.0732 x 4,403 x 99,5 mg x 100%
0.05 x 90 mg x 50 mg
= 115, 91 %
Kadar asam askorbat sebesar
123,29%,tidak sesuai dengan pustaka yaitu tidak kurang dari 90,0% dan tidak
lebih dari 110,0%.
Reaksi redoks dapat diikuti dengan
perubahan potensial, sehingga reaksi redoks dapat menggunakan perubahan
potensial untuk mengamati titik akhir titrasi. Selain itu cara sederhana
juga dapat dilakukan dengan menggunakan indicator.
Sumber:
http://trianzzer.blogspot.com/2012/05/makalah-titrimetri-reaksi-oksidasi.html (blog Analiz Pharmachiz: MAKALAH
TITRIMETRI REAKSI OKSIDASI REDUKSI)