Sabtu, Desember 30, 2017

Surat Cinta #8

Dear Langit,

Selamat pagi,
Hari ini semoga kamu tetap cerah mengiringi perjalananku di penghujung tahun ini.

Salam hangat dari kota yang hangat ini, salam rindu untuk dia yang disitu. Apakah juga merasa kehanhatanku di sana?

Tetaplah bahagia menikmati hari.
Lupakan resah dan cemburu.
Semua ada waktunya.
Seperti yang pernah kubilang, setiap masalah pasti ada masanya.
Cukuplah merenung dengan perlu

Aku percaya padanya seperti aku percaya pada langit.
Meski jauh, kita masih di bawah langit yang sama
Walau rekan perjalanan berbeda dan....
Ah sudah lah
Biar kutitipkan dia pada langit

Jika aku tak bisa mencubitnya
Biarlah ku serahkan pada langit agar mengirim guntur padanya

Aku pasrah menikmati bahagia sendiri

Lagit..
Aku titip dia ya

Salam,
Uut

Selasa, Desember 26, 2017

Surat Cinta #7

Dear Desember,

Apa kamu sedang sedih?
Sepertinya aku yang sedih.

Kamu selalu menjadi bulan spesial di setiap tahunnya. Bukan sekedar bulan lahirku, tapi karena pesona dan cerita yang selalu hadir.

Tapi kini desember yang ku dapat membuat semakin resah.
Kini deaember buhan hanya miliku, tapi dia dan kamu juga punya desember, sampai berita yang aku dapat di bulan desember tentang masa depanku

Desember saat ini lumayan merampok bahagiaku

Maafkan aku desemberku, aku selalu senang menyambutmu. Meski tak melulu indah hadirmu

Salam sayang
Uut

Surat Cinta #6

Dear Senja,

Hallo senja, cukup lama aku tak menyapamu.
Aku janji akan menemuimu sebelum penghujung tahun 2017. Membiarkan waktu bergulir selama aku memandangmu dan berbagi cerita.

Salah satu alasan aku jarang menemuimu, karena kamu terlalu indah dan singkat

Hanya beberapa menit kamu mampu bertahan dalam satu hari. Bayangkan gimana perasaanku saat menikmati keindahanmu dan dengan singkat kamupun pergi tanpa mampu aku tahan lagi.

Butuh kekuatan hati untuk setia padamu. Meski aku tau mungkin ini bermakna,

'sesuatu yang indah tidak melulu bertahan, kadang dia harus panas agar dinanti keteduhannya dan menjadi gelap agar dinanti cahayanya'

Senja,
Jika aku tak bisa menikmati keindahanmu (senja) selama yang aku mau, tolong bantu aku membuat dia menemanikan menanti kedatangan senja dan tetap disampingku saat kepergian senja di setiap harinya.

Salam hangat,
Uut

Surat Cinta #5

Dear Pria,

Selamat malam,
Aku yakin ini akan terbit pada malam hari, karena setiap malam kita tak pernah bersama. Jadi kutulis saja surat ini.

Setelah mengenalmu, malam terasa sangat panjang. Aku yang semula penghuni malam menjadi tukang tidur supaya tak jumpa malam.

Untuk ukuran penghuni baru hidupku, kamu terlalu mengambil alih ruang hatiku yang kini sudah penuh denganmu.

Jika mampu aku bertindak buruk, akan kuhalalkan semua pemikiran picikku,
Tapi aku................ (sudahlah)

Kadang pasrahpun terasa menyiksa. Seolah aku adalah es batu yang dibeli untuk mendinginkan suasanya dan musnah karena kehilangan rasa dinginnya.

Boleh kah aku terus menunggumu?
Karena waktu tak pernah berbohong kan?
Tapi tak ada kata waktu yang terucap.
Karena kamu tak ada waktu untuk menjadikanku utama,

Saat pentas teater semasa SMA aku tak pernah menjadi pemeran utama. Yah, begitulah aku saat ini.

Bukankah kata orang, 'kita adalah cerminan diri kita di masa sebelumnya.'

Terima kasih sudah hadir, bolehkah aku berharap kamu memperjuangkanku menjadi yang utama?

Baik, terima kasih sekali lagi

Salam,
Uut

Surat Cinta #4

Dear Uut,

Aku tau belakangan ini banyak kesulitan yang kamu alami, semua datang bagai iringan air laut yang pasang di pemukiman. Mengalir tanpa tau kapan berhenti.

Percayalah, cinta tak akan salah dalam memilih. Karena cinta itu datang dari hati yang dipilih, dan hati itu tidak pemilih.

Percayalah, waktu tak pernah berdusta. Dia selalu datang sesuai janji. Satu menit akan sungguh datang dalam satu menit kemudian. Kamu hanya perlu percaya dan menunggu waktu itu datang.

Percayalah, setiap kejadian sudah digariskan oleh Nya. Kamu hidup sekarang atau nanti sama saja, karena nasibmu sudah ada. Syukuri apa yang kamu peroleh, meski itu baik atau vonis buruk. Karena setiap kejadian yang kita alami saling berantai dengan takdir hidup kita di depan.

Percayalah, semakin kamu menebar keindahan maka keindahan pula yang akan kamu petik.

Aku mohon untuk terus berusaha menjadi kuat menghadapi semuanya. Kamu dibentuk bukan dengan cara halus.

Mungkin ini yang dipersiapkan bapak dan ibu untukmu. Supaya bahumu mampu tetap tegap dan kakimu mampu menopang tubuhmu sendiri.

Aku mencintaimu uut.
Siapa lagi yang mampu mendukungmu selain diriku?

Percayalah, apapun yang terjadi aku selalu ada mendampingimu, uut.

Keep strong and never give up.

Kamu lebih kuat dari yang kamu tau, dan aku percaya itu

Salam,
Uut

Surat Cinta #3

Dear Bapak,

Mungkin ini surat kesekian yang pernah uut tulis ke Bapak. Ada beberapa yang tidak sampai ke tangan bapak, tapi lebih banyak lagi yang ga sanggup uut tulis.

Ga pernah ada habisnya mengagumi bapak. Seperti malaikat yang Allah SWT takdirkan untuk menjaga uut. Kata bapak, "kesalahan uut adalah kesalahan bapak, karena sampai pada masa kadaluarsa uut menjadi princes bapak dan menjadi qween pria lain adalah sepenuhnya tanggung jawab bapak." begitu yang bapak ucapkan.

Kalimat sederhana tapi bagi uut adalah kalimat paling romantis dari seorang pria yang pernah uut terima.

Bapak, uut sayang bapak dan akan selalu menjadi princes bapak selamanya. Jika itu tidak selamanya dalam kehidupan dunia, semoga uut selalu bisa jadi tabungan bapak untuk bahagia kita bersama di akhirat kelak.

Pria uut yang akan menjadi King kelak akan uut cinta dan hormati seperti uut melakukannya pada bapak (begitu pula yang dilakukan ibu pada bapak). Tak harus lebih atau sama dengan bapak, tapi yang pasti dia adalah pria yang terbaik. Karena dia kelak akan mendampingi uut atas restu bapak.

Tak perlu cemburu atas kenaikan pangkatku menjadi qween kelak, karena selamanya uut selalu princes bapak dalam doa.

Sehebat apapun pria itu, bapak tetap yang paling hebat karena bisa membuat uut mendapat dia yang hebat.

Terima kasih untuk setia detik yang tidak akan pernah berakhir

Salam,
Uut

Minggu, Desember 17, 2017

Surat Cinta #2

Dear Uut,

Bukan karena meninggi atau kagum pada diri sendiri, hanya sebagai ungkapan cinta.

Aku bisa tumbuh menjadi seperti sekarang tidak lepas dari didikan bapak dan ibi, namun menginjak usia 16 tahun kedua orang tuaku sudah menyerahkan padaku tujuan hidupku sendiri.

Mulai dari kuliah sampai pekerjaan,
Mereka terus menemaniku dalam bentuk suport dan doa.

Setiap hal dalam hidup bukanlah suatu kebetulan, semua sudah diatur oleh Maha Pencipta.

Misalnya pertemuanku dengannya yang menurutku membawa banyak perubahan besar dalam hidupku.

Dia selalu berkata, "adanya aku adalah untuk menguatkanmu, bukan melemahkanmu. Begitu pun sebaliknya adanya kamu untuk aku."

Ya, dia berfikir dengan kita bersama adalah untuk saling menguatkan.

Kita saling menguatkan dalam doa, karena raga kita tak bisa bersatu.

Terima kasih untuk kekuatannya, namun aku tau saat ini aku hanya mengandalkan diriku untuk melaluinya

Ketika ketidaksempurnaan disanding dengan suatu yang sempurna, ia akan semakin menunduk.

Bukankah cinta sesungguhnya akan rela melepas cinta untuk orang yang dia cinta menemukan kebahagiannya.

Ingat Ut!
Kamu pernah bilang kalau bahagiamu adalah membuat dia bahagia.
Kalau kamu tidak mampu, biarlah dia mencari bahagia.

Uut bukan kalah sebelum perang
Uut hanya tau kapan harus berjuang
Dan kapan ia butuh ranjang

Selamat istirahat sejenak, ut
Dirimu selalu mencintaimu

Rabu, Desember 13, 2017

Surat Cinta #1

Dear Ibu,

Assalamualaikum,
Hallo bidadari nyata yang ditakdirkan Allah swt untuk menjadi Madrasahku sedari kecil. Melalui surat ini uut mau menyampaikan kata yang entah apa tepatnya. Karena terima kasih saja masih kurang.

Yang pasti, uut sangat cinta Ibu lillahita'ala. Ibu yang selalu bertangan dingin membimbing dan mendidik Uut, dengan segala kesibukan dan kesepiannya.

Entah bagaimana cara Ibu menyusun silabus madrasah di rumah untuk mendidik Uut. Mendidik kami, 3 putra putrinya sampai tumbuh menjadi pribadi seperti sekarang.

Bapak yang bekerja lapangan dan pulang satu sampai dua bulan sekali selalu dibuat tenang dengan kepiawaian Ibu mengurus kami, 

"Jangan-jangan dahulu Ibu punya lampu Aladin yang dapat membantu semua nya."
Uut sempat berfikir demikian saat usia SD. Karena segalanya terasa damai saat dekat Ibu.

Kini usia uut semakin bertambah, Ibupun semakin menua. Jika nanti saatnya uut menempuh hidup yang baru, dan surga Uut berpindah dari telapak kaki Ibu, satu-satunya yang Uut tau adalah Uut akan berusahan menjadi seorang istri dan seorang ibu seperti Ibu. Karena Ibu lah satu-satunya wanita terbaik yang pernah Uut kenal sepanjang hidup Uut.

Ibu satu-satunya panutan Uut. Tangan Uut akan selalu dingin untuk menyejukkan ibu sekaligus hangat untuk mendekap Ibu.

Terima kasih ya Allah telah memberikanku Bidadari terindahmu

Dan terima kasih Ibu untuk setiap detik dalam hidup Uut..

I love Ibu

Prolog 9 Surat Cinta bulan Desember

Bosan dengan tulisan melow seperti orang depresi yang ingin bunuh diri.
Aku akan tutup tahun 2017 ini dengan deretan Surat Cinta

Meski jengah dengan sumpah serapah yang semakin merekah
Mari akan ku perlunak dengan Cerita melalui Surat Cinta

Malam ini akan ada Surat Cinta Pertama yang terbit.
Akan ada 9 Surat Cinta.
Adakah diantaranya untuk kamu?
Pastinya beberapa tentang mereka

Selamat bulan Desember

Desember yang selalu penuh Cinta, mungkin tidak di Tahun ini
Maka akan ku buat Cinta itu tetap bersemi.

Harus tetap menebar Cinta walau tak diCinta

❤❤❤

Senin, November 20, 2017

Cinta

Aku Cinta padamu sejak awal cerita panjang kita

Memang tak melulu tentang kita,
Kadang tentang mereka atau pikiran kita
Dari setapak cerita berbuah cinta

Katamu, cintamu karena fikiranku
Aku?
Lalu apa yg membuat cintaku padamu tumbuh?
Tidak ada
Karena alasannya adalah adanya dirimu yang menumbuhkan cinta itu

Seperti embun yang jatuh ketanah selalu cinta pada daun
Tak ada alasan untuk mencintai
Biarlah diri kita sebagai alasan saling mencintai

Lalu apa itu CINTA?
Bagiku, Cinta seperti buku
Tersusun dari 26 huruf alfabet namun dapat terangkai menjadi makna tak terhingga
Menciptakan dunia yang berbeda-beda
Tercipta sebagai mahakarya
Menimbulkan gelora yang tak terduga
Hanya dari 26 huruf menjadi jutaan cerita
Dan selalu berhasil menempati ruang dihati pembaca
Kita berdua adalah 26 huruf dalam abjad Cinta

Tabib dan Pengenbara dalam Kandang

Ini adalah sebuah kisah
Antara tabib dan pengembara yang terluka

Sang pengembara butuh perawatan,
Ia tahu bahwa sang tabib mampu merawatnya dengan baik,
Namun sayang ada kandang yang membatasi gerak pengembara untuk mendapat perawatan tabib,

Setiap saat tabib menjenguknya dan menengok kabar si pengembara,
Walau tak sampai untuk penyentuh tubuh pengembara, tabib tetap berusaha maksimal merawat pengembara dengan jarak yang ada,
Kandang yang mengelilingi pengembara tidak akan menyakiti pengembara,
Namun menyakiti hati karena menjadi batas antara dia dengan pengembara,

Begitu besar cinta antara tabib dan pengembara,
Mungkin dengan cinta itu lah yang menguatkan keduanya walau ada kandang sebagai pemisah,

Mulanya mereka bukan ingin dipertemukan,
Tapi waktu yang mengharuskan mereka bertemu,
Dan takdir yang menjalankan mereka mencinta,
Sampai sumpah yang terus berusaha mereka pertahankan,

Pengembara mulai pulih,
Tapi ia tetap ingin berada dalam kandang,
Tabib tak ada alasan untuk tetap tinggal,
Karena ada hal lain yang butuh sentuhan tangan dinginnya,
Pengembara yang enggan pergi dengan Tabibpun hanya rela,
Karena dalam kandang lebih aman dari pada berkelana

Tabib pergi untuk melanjutkan tugasnya,
Tanpa pengembara,
Ditinggalnya separuh jiwa yang telah melekat pada Pengembara,
Menangani pengembara lain dengan sebelah jiwa,
Berusaha utuh tanpa pernah penuh,

Jika yang separuh mulai hancur,
Tabib selamanya menjadi lebur,
Seandainya pengembara mau kabur
Walau tak sempurna, tapi dapat berbaur
Ah, Tabib hanya mencari syukur

Jumat, Agustus 25, 2017

Celah Ventilasi

Terlalu dini untuk terjaga dan terlalu lamban untuk terlelap..

Salam dini hari,

Aku bukan ingin berbagi kisah sedih,
Aku ingin kamu menemukan kebahagiaan dalam kisah ini,
Meski bukan kisah manis nan romantis,
Tapi akan tetap membuatmu rindu dalam rasa yang kalis,
Karena hanya seberkas cahaya yang menepis untuk gerak angin yang kembang kempis,
Lewat celah kecil membentuk seluet,
Selalu cantik setiap terbangun ngulet,

Seperti celah jendela tanpa pintu,
Cahaya cinta tetap masuk menyerbu,
Membawa angin mengusir pengap,
Walau kadang hanya tanpa suara dan senyap,
Sang pemain saling mengerti bahwa waktu siap menyergap,

Omong kosong dengan terlihat bahagia!
Buatlah bahagia, karena bahagia bukan dinilai atas tampaknya,
Bahagia adalah ciptaan kita,
Atas takdir yang kita terima bagai mukzizat,

Sempat bertanya, kenapa di loteng pengap hanya ada seukuran kecil ventilasi?
Ventilasi ada untuk jalan masuk cahaya dan udara,
Kenapa kecil?
Lagi pula siapa yang akan berdiam lama di dalam loteng? Pengap!
Kapasitas loteng memang bukan untuk tempat hidup selamanya,
Tapi ventilasi ada untuk melayakkan loteng sebagai tempat hidup,
Selayaknya hidup butuh udara, cahaya dan jangkauan keluar,

Seperti dua hati yang saling menyatu,
Sedikit lubang antara kedua hati itu sampai isi dari masing-masing hati keluar dan bercampung dengan isi hati lainnya,
Menyatu dengan perlahan tanpa dipaksa,
Karena lubang kecil yang tidak terlalu mengoyak dan terbuka,
Sedikit tambahan sabar untuk kedua hati menyatu sempurna,
Perlahan, rahasia namun tetap bereaksi asam basa,

Itulah fungsi ventilasi,
Celah kecil tak menyejukkan tapi tetap menghidupkan,
Sama dengan pintu yang terbuka di hati kita, meski kecil tak mengikrarkan tapi akan tetap membahagiakan..

Minggu, Juli 16, 2017

Jatuh Hati Padamu

Kamu tau bagaimana indahnya jatuh hati padamu?
Semua itu ibarat suasana sarapan sempurna dengan susu.
Sehat sekaligus sebagai pengisi energi seharian.

Aku menyukai setiap detik jatuh hati padamu,
Terlalu indah sampai bulan dan mataharipun menjadi saksinya.
Karena aku jatuh hati sepanjang siang malam.

Bagai menemukan kerang bermahkota berlian di pantai karang.
Tidak mungkin karena itu terlalu indah dan mustahil ada.
Tapi saat ini aku memiliki keindahan yang mustahil itu.
Ingin rasanya ku bawa pulang,
Dikemas dengan kotak kaca bening di atas meja kamarku.
Agar tak mudah ku sentuh dan tak sampai ku merusaknya.

Tak apa aku memiliki dalam pandang,
Cukup indah walau hanya diawang,
Dari pada aku paksa dan terkoyak,
Jatuh hatiku yang indah jadi terisak.

Jatuh hati tak melulu indah,
Kamu tau bagaimana susahnya jatuh hati padamu?
Sesusah merubah warna matahari dan bentuk bulan saat kau tidak suka dengan warna dan bentuknya.
Seberapapun usaha tetap percuma.

Cukup satu alasan susah,
karena hanya satu kesusahan yang kuhadapi dan itu membuatku lemah

Dengan segala kesusahan itu aku tak lelah terus jatuh hati padamu,
Karena aku tau, aku tidak berjuang sendiri,
Tapi bila ternyata aku sudah menjadi sendiri,
Aku bukan hanya susah,
Kini aku menjadi musnah

Senin, Juli 03, 2017

Lukisan Pelukis Menawan

Belum tidur?

Aku akan ceritakan sebuah kisah sederhana tentang seorang pelukis dan lukisan sederhananya,

Aku mengenal seorang pelukis,
Dia mempesona dan piawai,
Bukan sekedar fisiknya tapi tindak perilakunya, sampai melahirkan lukisan indah yang tak kalah mempesona

Aku jatuh hati pada sebuah karyanya,
Terlukis lembut seorang gadis biasa dan amat sederhana diatas kanvas sederhana tanpa bingkai,

Dia terlihat bangga akan karyanya tersebut, tapi tampak tak mampu untuk memajangnya di pilar tertinggi,
Bukan karena tak layak,
Tapi karna tak rela berbagi keindahan akan lukisan tersebut dengan pengunjung,

Dia punya lukisan lain,
Lukisan megah yang selalu muncul di permukaan,
Mendapat bingkai terindah sebagai pajangan,
Selalu mencolok di setiap pameran,
Sebuah lukisan yang membuatnya tenar sebagai pelukis menawan,

Ekor matanya selalu tertuju pada lukisan sederhananya,
Tampak protek pada setiap pengunjung yang menikmatinya,
Berdalih memilah,
Lukisan sederhana itu dipisah,
Pandangannya beda untuk lukisan sedehana ini,
Nafasnya seolah mendesah,
Dan amarah saat pengunjung menjamah,

Kini aku tau,
Pelukis juga jatuh hati pada karyanya sendiri yang sederhana,
Hingga tak sanggup berbagi,
Hanya dia yg boleh menikmati,

Walau sederhana dan tersembunyi,
Lukisan ini tetap memikat hati,
Aku yang mulai terpikatpun ingin memiliki,
Tapi pelukis hanya melirik geli,
Lukisan ini bukan pameran,
Lukisan ini adalah pemeran,

Karya indah pelukis yang hanya boleh dinikmati oleh pelukis,
Karya untuk dirinya sendiri,
Sebagai apresiasi atas dirinya sendiri,
Karya yang tak ternilai,
Karena si pelukis membuatnya dengan dirinya sendiri,
Dialah lukisan itu, sejuta warna menyatukan raga dan jiwanya,
Semakin utuh atas terciptanya lukisan sederhana yang membuatnya hilang separuh kesadaran,

Karena jatuh hati selalu melengkapi sekaligus merapuhkan

Kau tau, Akulah lukisan sederhana si Pelukis menawan

Minggu, Juli 02, 2017

Cinta siksamu

Malamku masih sama seperti malam yang lain,

Sendiri,
Penuh air mata
Penuh rindu
Karena penuh cinta

Tapi cintaku beda
Cinta tanpa bisa memiliki
Aku hanya berair mata sendiri
Aku hanya merindu sendiri
Karna aku akan penuh cinta sendiri

Ketika mencintai tak seindah dicintai
Haruskan ini tetap dipertahankan?

Aku hampir gila dibuatnya
Atau memang sudah gila sejak kehadirannya?

Kata-kata yang melambungkan hati tak melulu meninggikan
Terkadang melambung untuk tumbang
Atau harusnya tidak perlu melambung agak tidak tumbanh?

Cinta itu bersama
Cinta itu utuh
Cinta itu rasa saling memiliki dan saling menjaga
Cinta itu kegiatan saling. Karna jika hanya salah satunya yang merasakan bukan cinta namanya

Omong kosong tentang cinta
Karena setelah aku sadar
Ini bukan CINTA tapi adalah SIKSA

Selamat pada cintamu, aku cukup nikmat akan siksamu

Rabu, Juni 07, 2017

Penjaga Buku

Sore ini aku pulang lebih awal,
Menatap senja yang sudah lama terlewat,
Menikmati menu senja yang biasanya terlalu malam,
Tapi hanya dengan aku,

Sendiri membuatku merenung tetang intermezo suatu perpustakaan,
Bukan buku didalamnya,
Tapi tentang penjaganya,
Pagi datang dan petang pulang,
Selalu sedia akan buku yang saling melintang,

Pengunjung datang kian terganti,
Meraih satu persatu buku yang menarik untuk dinikmati,
Atau dibawa pulang dengan janji kembali,
Tapi dirinya selalu setia berdiri,
Merengkuh buku-bukunya yang akan pergi,
Mereka pasti kembali untuk ditukar dengan buku lain histori,

Sang penjaga selalu ada menjaga perpustakaan,
Menyambut pengunjung yg butuh asupan buku dan pergi begitu puas,
Ada yang membawa beberapa untuk dinikmati sewaktu senggang,
Walau penjaga sadar bahwa pengunjung punya hidup utama yang penuh kewajiban,
Dan dia hanya sekedar selingan,

Tanpa bisa menuntut untuk selalu ada,
Tanpa bisa mengundang untuk selalu hadir,
Ketika sepi hanya bisa menahan cerita,
Ketika rindu hanya bisa menunggu,

Hanya menatap ketika tak mampu meraih,
Hanya risau tanpa bisa merengkuh,
Buku-buku ini juga punya rindu,
Bukan sekedar diraih saat haus,
Penjaga ini juga punya hati,
Bukan sekedar dihampiri saat butuh buku,

Kadang si penjaga berangan bagaimana rasanya menjadi penjaga raga si pengunjung saja
Mungkin si penjaga juga akan merasa dijaga

Jumat, Mei 26, 2017

Pinsil

Salam senja,

Tak pernah habis ceritaku tentangnya. Karena rasa ini memang tak pernah ada habisnya untuk mengikuti permainannya.

Setiap kisah pasti ada akhir
Aku tak tau akan berakhir bahagia atau sebaliknya
Setahuku, dengan kisah seperti ini tak akan ada yang berakhir bahagia
Tapi bukankah semua kisah berkahir dengan bahagia, dan bila belum juga bahagia berarti kisah ini belum berakhir
Atau mungkin memang tidak akan pernah ada akhir antara kita?

Aku hanya sebuah pinsil yang digunakan untuk merangkai kata, membuat gambar atau sekedar sebagai pemberi tanda koreksi pada lembar kertas sesuai keinginanmu.
Setiap kali digunakan, harus kembali diraut.
Aus. Dan kembali diraut
Tak tajam. Raut kembali
Sampai akhirnya terlalu pendek dan tak lagi bisa kau genggam

Kamu akan kembali mencari pinsil baru dan melupakanku atau memang sekarusnya tidak pernah menggunakan pinsil tapi pena
Tetap runcing tanpa serut,
Tetap panjang walau tinta berkurang,
Tapi begitu habis hanya bisa dibuang

Aku ingin bersamamu tapi bukan sebagai pinsil ataupun pena
Aku ingin bersamamu dan menggenggam tanganmu untuk mengukir kisah kita bersama dengan pinsil dan pena
Kisah ini tak pernah berakhir, kita perlu pinsil dan pena lebih banyak

Selamat berbuka

Kamis, April 20, 2017

Kartini dan Saya

Selamat hari jumat, dan selamat hari Kartini untuk seluruh Kartini di Indonesia

Katini lahir sebagai pendobrak hak wanita agar setara dengan pria berjanggut dan brewok.
Meramu kata agar kompeni tau bahwa wanita indonesia yang terkungkung dalam adat bukan sekedar budak pemuas syahwat dan peningkat harkat.
Tapi adalah mutiara yang dibentuk dengan kelemahlembutan tata krama dan pemikiran terbuka akan dunia.

Kartini dulu adalah pejuang hak wanita.
Kartini dulu adalah wanita penuh cinta lagi tangguh.
Kartini dulu adalah wanita Jawa modern namun beradab.
Kartini dulu adalah cinta dalam kekuatan.

Semua wanita adalah Kartini-kartini dengan caranya.
Apa saya juga demikian?
Disaat saya tak lagi merasa bebas untuk memilih.
Tinggal dalam negara demokrasi, dan ada pejuang wanita yang mendorong hak wanita agar dapat bebas mengeluarkan isi pikirannya.
Tapi tetap ada satu bagian yang terkungkung.
Hati.
Saya yang tak mempunyai pilihan.
Atau disuguhkan pilihan yang sekedar kamuflase.
Atau pilihan yang saya pilih bukanlah pilihan yang boleh saya pilih.

Bukan kompeni yang penjajah jiwa saya.
Tapi kamu, dia dan mereka

Dan terima kasih atas segala rasa yang diciptakan. Semua berhasil dan berjalan sesuai tujuan anda.

Mungkin saya (bukan) kartini

Kartini punya pilihan dan kesempatan, saya mungkin punya pilihan itu tapi tidak dengan kesempatannya.

"Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya"

R. A. Kartini

Senin, Maret 13, 2017

Not (only) secret

Selamat pagi menjelang siang, sayang

Maafkan selama ini hanya malam aku menyapamu, kali ini hanya berusaha lebih ceria dengan fajar dan terik.

Rahasia bagaikan kapsul waktu yang terpendam, dimana si pemilik kapsul tidak tau andai sang kapsul retak di dalam tanah. Sang kapsul hanya mampu bertahan dalam harap ditemukan sang pemilik

Sekali lagi, hanya pemiliknya yang tau dimana letak kapsul itu, tanpa tau bagaimana kondisi kapsul itu di dalam tanah

Sama halnya dengan rahasia, hanya pemilik rahasia yang mengetahuinya. Tapi bila ada koyak dalam rahasia, hanya bisa pasrah, karena tidak boleh ada luka yang terpampang

Topeng mulai mengambil peran,

Hari ke-72 🐾

Terlalu terik untuk menulis saat ini, tapi kadang jiwa tak mampu menunggu bergulirnya waktu.

Hari ke 72 dalam Kalender Gregorian. 
Hari ini, terjadi 2 waktu yang menyebalkan.
Yang pertama adalah hari Senin dan yang kedua adalah tanggal 13. Sederhana saja, senin yang membuat hampir semuanya menyebalkan dan 13 yang memiliki nilai antik dibaliknya. Dan satu lagi, Maret. Entah kenapa bulan ini selalu membuat lelah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pertengkaran yang hadir di bulan Maret, perpisahan yang terjadi di bulan Maret, sampai beban yang meningkat di bulan Maret. Semoga di bulan Maret tahun ini tidak terjadi hal demikian, tapi Semoga hanyalah sebatas harapan.

Dunia juga punya kisah tentang 13 Maret, seperti Tsar Alexander II dari Rusia yang terbunuh di halaman Istananya sendiri.
Gempa di Turki Timur tahun 1992 yang menewaskan ratusan jiwa.
Pembantaian di Sekolah Dunblane, Skotlandia tahun 1996 dengan korban ratusan siswa SD dan seorang guru perempuan oleh Thomas Watt Hamilton yang akhirnya bunuh diri.

Tapi tenang, hari ku ini tidak se tragis kisah dunia. Ini sekedar dunia kecil yang penghuninya hanya diriku. Tidak ada korban jiwa disini, hatipun tetap sehat, mungkin fikiran yang hanya bisa tersurat

Sepeninggalan raja malam, putri tidur akan selalu tidur. Entah terbangun saat malam atau atas kehadiran raja.

Hari ini masih menyebalkan, tapi tak perlu hawatir. Aku sudah besar dan tau bagaimana berjuang. Berjuang dalam diam mungkin hanya klise, tapi fikiranku akan terus menganalisa, kerap kesetaran memang dibutuhkan namun sepemahaman jauh diatasnya. Apa kita setara dan sepaham?

Entah kenapa hari ini semua pemikiran itu meluap. Apa aku? Siapa aku? Berapa banyak aku? Bagaimana aku? Dimana aku?
Pertanyaan yang entah siapa yang dapat menjawabnya

Menunggu untuk pudar atau pergi untuk menghindar?

Hari tetaplah hari, bagian dalam minggu dan tahun. Seperti sedih yang hanya bagian dari hidup (selayak hati bagian dari tubuh). 
Mereka ada sebagai perekat, mereka ada sebagai tongkat, mereka ada sebagai penentu hasrat.

Sabtu, Maret 04, 2017

Hujan dan cerita

Selamat malam,

Sama seperti malam malam sebelumnya, aku ingin bercerita sedikit. Cerita tentang sesuatu yang menimbulkan rasa. Hujan namanya

Hujan selalu punya cerita tentang siapa saja. Seceria anak-anak kecil penjaja ojek payung, sehangat penjual sekoteng ditengah malam hujan, sesedih tukang cincau disore hujan. Tapi hujan selalu menciptakan nyaman untukku. Lepas dari efeknya berupa air banjir yang menggenangi rumahku. Tapi itu tak masalah, selalu ada hikmah dibalik semua musibah.

Tentang kita, hujan juga menyuguhkan pesonanya. Janjian pertama kita saat ia bergemericik. Perjalanan panjang kita yang diiringi derainya. Sampai semua memori kita yang terus terputar saat kedatangannya.

Untuk ku, hujan bukan sekedar musim. Ia adalah salah satu bagian waktu. Ia hadir untuk membuat kita rehat sejenak. Walau banyak orang menghindar, setidaknya kehadiran hujan membuat waktu seolah berhenti sejenak yang tanpa kita sadari memaksa kita istirahat dalam berteduh.

Saat berteduh, beberapa orang akan mengulik kembali kejadian hari itu, beberapa waktu lalu atau yang akan terjadi kemudian. Setiap mereka memiliki pikiran yang penuh akan dunianya. Seperti seorang bapak termengu dibalik sepeda motornya sambil berfikir bagaimana melunasi tunggakan sekolah anaknya, atau seorang perlente dengan kemeja dan map yang berfikir harus dimana lagi dia mencari pekerjaan. Lain orang lain pemikiran bahkan seorang anak kecil pun memiliki pemikirannya sendiri kala hujan yaitu betapa bahagianya bisa menari dibawah derainya tanpa terjewer ibu saat pulang dengan kuyup.

Aku memilih pikiranku sendiri saat hujan, kadang aku berfikir tentang pemikiran mereka, kadang aku berfikir tentang kenangan, tapi lebih sering berfikir tentang kamu

Malam ini hujan, dan aku berteduh dari ramai hingga sepi. Sendiri menanti kamu, dan kamu hadir dengan cerita tentangnya. Hati sepi terobati, namun timbul rasa sunyi yang kian tergali

Selamat malam hujan, biarkan aku istirahat dengan kelambu malam

Senin, Februari 27, 2017

Mimpi

Selamat malam,

Selamat beristirahat dan selamat menuai mimpi indah.

Ngomong-ngomong soal mimpi, sama seperti orang kebanyakan, aku juga punya  banyak mimpi tapi hanya 1 yang akan aku bagi disini.

Sayangnya aku yakin kalau mimpiku tidak mungkin terwujud. Ketika yang kita ingin raih sudah dimiliki oleh orang lain dan tidaklah mungkin untuk menjadi milik kita. Ibarat organ tubuh yang telah dibagi2 oleh sang pencipta untuk makhluknya, kita tidak bisa mengambil organ manusia lain untuk melengkapi organ kita.

Bahagia semu atau sejati tak masalah bagiku. Yang terpenting kamulah alasan bahagia itu.

Rela. Mungkin itu kata yang pantas untuk semua ini. Bisa dinilai terlalu naif untuk bahagia semu. Lantas siapa yg menciptakan bahagia kita kalau bukan diri kita sendiri?
Kawan bahagia hanya sebagai pendamping, mungkin bisa terganti dan saling berselang

Tapi kamu?
Ketika pelangi yang membahagiakan setelah badai tidak lagi muncul, apa bisa diganti dengan ketenangan dalam pelukan yang hangat?
Tentu (tidak) bisa

Badai tetaplah badai. Jika pelangi hanya ada setelah badai, haruskah pilu dahulu untuk bahagia?
Tidakkah bisa bahagia selamanya?

Berlari mengejar mimpi? Untuk apa?
Bukankah mimpi ada saat fikiran dan hati kita tenang dalam lelap?
Kita hanya perlu yakini dan memantaskan diri untuk menyambut kedatangan sang mimpi

Aku hanya bersiap untuk kebahagiaan atas mimpi yg terwujud
*prepare*

Senin, Februari 20, 2017

Dear Pemilik Mimpi

Selamat malam wahai penjaga mimpi,
Dan selamat malam wahai pemilik mimpi,

Sebelum terlelap aku panjatkan doa
Doa untuk dirimu yang kian menua
Menua bukan bersamaku tapi dengannya
Dengannya yang membuatmu bahagia
Bahagia hingga seluruh dirimu merona

Aku bukan sendiri,
Aku hanya merutuki
Kala hati yang meringis sebanding dengan raga yang berpesta
Cerita sang mimpi selalu, membuatku ingin menangis gila
Atas keindahannya yang seluas fana
Adakah cinta masih bisa bercerita?

Seperti pintu yang tengah terbuka,
Sepoi angin mendorong raganya,
Akankah terlena oleh angin yang mendorong hasratnya?
Tapi aku bukan si pintu atau angin itu,
Aku gadis yang terpaku dibalik pintu
Menunggu pintu terbuka atau terkatup
Biarlah kehendak angin yang meraup

Ceroboh!
Umpat angin yang mendorong pintu terhalang kakiku
Ada tanganku untuk membuka pintu dan membuat angin masuk
Kaki yang terlalu besar membuat pintu terkatup separuh
Angin sepoi kuat mulai merajuk
Hampir lelah ia berusaha membuka pintu
Karena kaki besarku tidak hanya menghalang tapi menyakiti diriku

Bukan aku yang sendirian
Tapi aku yang membuat kesendirian

Bahagiamu adalah harapanku untuk mendampingimu
Bahagiaku adalah ada untuk mendampingimu

Cerita cinta yang hanya sesaat membuat pintu rapuh tetap kuat tanpa kita koyak

Selamat malam dan selamat bermimpi wahai pemilik mimpiku