Belum tidur?
Aku akan ceritakan sebuah kisah sederhana tentang seorang pelukis dan lukisan sederhananya,
Aku mengenal seorang pelukis,
Dia mempesona dan piawai,
Bukan sekedar fisiknya tapi tindak perilakunya, sampai melahirkan lukisan indah yang tak kalah mempesona
Aku jatuh hati pada sebuah karyanya,
Terlukis lembut seorang gadis biasa dan amat sederhana diatas kanvas sederhana tanpa bingkai,
Dia terlihat bangga akan karyanya tersebut, tapi tampak tak mampu untuk memajangnya di pilar tertinggi,
Bukan karena tak layak,
Tapi karna tak rela berbagi keindahan akan lukisan tersebut dengan pengunjung,
Dia punya lukisan lain,
Lukisan megah yang selalu muncul di permukaan,
Mendapat bingkai terindah sebagai pajangan,
Selalu mencolok di setiap pameran,
Sebuah lukisan yang membuatnya tenar sebagai pelukis menawan,
Ekor matanya selalu tertuju pada lukisan sederhananya,
Tampak protek pada setiap pengunjung yang menikmatinya,
Berdalih memilah,
Lukisan sederhana itu dipisah,
Pandangannya beda untuk lukisan sedehana ini,
Nafasnya seolah mendesah,
Dan amarah saat pengunjung menjamah,
Kini aku tau,
Pelukis juga jatuh hati pada karyanya sendiri yang sederhana,
Hingga tak sanggup berbagi,
Hanya dia yg boleh menikmati,
Walau sederhana dan tersembunyi,
Lukisan ini tetap memikat hati,
Aku yang mulai terpikatpun ingin memiliki,
Tapi pelukis hanya melirik geli,
Lukisan ini bukan pameran,
Lukisan ini adalah pemeran,
Karya indah pelukis yang hanya boleh dinikmati oleh pelukis,
Karya untuk dirinya sendiri,
Sebagai apresiasi atas dirinya sendiri,
Karya yang tak ternilai,
Karena si pelukis membuatnya dengan dirinya sendiri,
Dialah lukisan itu, sejuta warna menyatukan raga dan jiwanya,
Semakin utuh atas terciptanya lukisan sederhana yang membuatnya hilang separuh kesadaran,
Karena jatuh hati selalu melengkapi sekaligus merapuhkan
Kau tau, Akulah lukisan sederhana si Pelukis menawan